Sabtu, 02 Oktober 2010

Personal Taste episode 8



Jin Ho menyetir seperti kesetanan. Chang Ryul minta Kae In berhenti merasa kasihan dengan orang brengsek yang memanfaatkan orientasi seksual Do Bin untuk memanipulasi agar bisa menang tender proyek museum.

Kae In, "Tidak mungkin Jin ho melakukan itu, ia bukan tipe orang yang suka memanfaatkan dan melukai seperti dirimu, Han Chang Ryul. "
Kae in pergi dan mengirim voice mail untuk Jin Ho, "Jin Ho jangan menyetir dengan perasaan seperti itu, berhentilah dan tarik nafas dalam2."

Jin ho berhenti di tepi sungai. Ternyata hari ini juga adalah hari peringatan kematian ayahnya.

Jin ho pulang. Ibu Jin ho, Hye Mi dan Sang jun sudah di sana menyiapkan meja.

Sang Jun masuk ke kamar Jin Ho dan berkata dirinya benar2 teman yang sempurna, Jin Ho beruntung ia mau menerimanya saat teman lain menolaknya. Jin ho tidak merespon. Sang jun, "Apa kau marah padaku?" Sang Jun merasa ada yang salah dengan Jin Ho dan ia mengendus-endus Jin Ho. Hye Mi masuk dan melihatnya, ia heran, "Kak Sang Jun, apa yang kau lakukan kepada kak Jin Ho-ku? Apa kau menyukai pria?" Hye Mi dipanggil Ibu dan Sang Jun berkata, "Apa kau pikir..apa mungkin aku benar2 jatuh cinta denganmu?"

Jin Ho menyuruh Sang jun keluar. Ia tidak sedang ingin bercanda. Sang Jun masih guyon, "Ohh sayang, kau sekarang jadi dingin, itu seksi.. " Jin Ho, "Aku bilang keluar !!"

Sang Jun keluar sambil berteriak, "Ibu...tolong atur kencan buta untukku. Aku sudah membujang terlalu lama. Aku benar2 penuh energi..." hahaha..I love this guy.


Jin Ho memberi hormat di depan altar ayahnya. Di Sang Go Jae, Kae in menceritakan yang dilakukan Jin Ho hari ini. Young sun merasa Jin Ho sangat berani. Kae in, "Aku juga menampar Chang Ryul."


Young sun kaget, "Apa? Darimana kau mendapat keberanian?" Kae In,"Aku juga tidak tahu, tapi saat mendengar Chang Ryul menyebut Jin Ho "Kotor", tanganku langsung bereaksi." Young Sun, "jangan-jangan kau menyukai Jin Ho." Kae In, "Tidak mungkin, kami hanya berteman. Tidak ada yang istimewa."

Jin Ho dan Sang Jun keluar untuk minum. Sang jun melihat Jin Ho murung. Jin Ho menuang soju sambil berkata, "Mengapa hidup begini berat?" Jin Ho mengingat kembali reaksi Do bin dan Kae In tadi
Jin Ho pulang ke Sang Go Jae, Kae in menunggunya. Kae in tanya bagaimana Jin Ho bisa mengaku seperti tadi? Jin ho berkata saat Chang Ryul tanya apa aku memanfaatkan Do bin, saat itu aku bisa melihat wajah Do bin, dan matanya kelihatan sangat sedih, jadi aku tidak bisa berkata bahwa itu tidak benar.

Jin Ho berkata dengan suara keras, "Apa mungkin itu benar? Bagaimana jika semua ini karena persainganku dengan Chang Ryul? Atau mungkin aku benar2 memanfaatkan Do Bin" Kae In, "Tidak benar, kau salah."

Jin Ho heran mengapa Kae In begitu cepat memihaknya. Kae in berkata, karena mereka teman. Teman selalu memihakmu apapun yang terjadi. Jin Ho tersenyum, jika kau seperti itu kau akan terluka. Kae in berkata, ia tidak akan pernah terluka karena Jin Ho. Jin Ho jadi merasa tidak enak dan ia mulai mengaku, "Sebenarnya,Aku..." Tapi Kae in menghentikannya.

Kae in bangkit dan berkata ada yang harus ia kerjakan, oya Jin Ho apa kau tahu, pohon itu terlihat lebih baik jika punya goresan dan lekukan,dan Kae in masuk ke ruang kerjanya. Jin Ho mengikuti Kae in, perlu bantuan?

Kae in berkata Jin ho bisa jadi asisten istimewanya. Jin ho berkata ia lebih tertarik dengan pekerjaan yang lebih besar. Kae in berkata jadi menurutmu aku membuat perabotan yang susah dijual begitu? Jin Ho tersenyum. Jin ho, "Bagaimana jika aku beli semua perabotmu jika aku punya banyak uang nanti?" Kae In tidak setuju, simpati itu adalah penolakan, katanya. Jin Ho geli. Jin Ho terlihat kagum pada Kae in.

Jin Ho menggoda Kae in, jadi kau punya harga diri, ya? Apa kau tahu apa harga diri itu? Kae In dengan santai meraih gergaji listriknya, Jin Ho langsung melompat dan berteriak : "Hei! letakkan itu..!" Haha persis Gu junpyo lihat kecoa.

Jin Ho, "Kau hampir membuatku mati karena serangan jantung saat aku pindah kesini karena benda itu! Letakkan!" Kae in justru mengangkat gergajinya dan mendekat, "Bagaimana harga diriku sekarang?" Jin Ho langsung mengangkat jempolnya, "Yang terbaik!"

hehehe..aku suka mainan-nya Kae In...

Paginya, Kae in tampil manis, ia mengenakan topi dan bahkan lipstik. Kae in tanya bagaimana penampilannya pada Jin Ho, Jin Ho, "Kau pakai topi karena tidak cuci rambut kan?" Jin Ho mengantar Kae in ke busnya.

Kae in lari2 mengejar busnya dan mengomel. Jin Ho tersenyum melihatnya. Kae in naik bus dan membuka jendela, ia melambai ke arah Jin Ho yang menyetir melewati bus. Dan Jin ho otomatis tersenyum.

Di museum, Chang ryul menunggu Kae in. Kae in tidak marah pada Chang ryul tapi bersedia minum kopi dengannya. Kae in bersikap lebih tegas dan menganggap remeh Chang ryul. Chang Ryul justru heran, mengapa Kae in tidak seperti ini saat mereka masih bersama dulu? Jika Kae in seperti ini, ia tidak akan lelah dengan Kae in. Kae in mendengar saja semua, saat chang ryul berkata ia ingin kembali, ia menyesal, ia terluka dsb dll

Ketika Jin Ho sampai kantor, ia mendengar jika Grup MS telah mengubah persyaratan untuk designer proyek Dahm, dan semua bergembira. Jin ho tidak bisa bergembira. Di kantor Mirae, keluarga Han juga mendengar berita yang sama dan mereka kesal sekali.

Chang Ryul menyewa penyelidik swasta untuk menyelidiki Jin Ho. Kehidupan pribadinya, kehidupan gay-nya, semuanya.


Young Sun dan Sang Jun bertemu lagi. Young sun memberitahu pada Sang Jun mengenai deklarasi Jin Ho di muka umum. Sang Jun langsung, "OMG..OMG..(hehehe)" Young sun tanya apa Sang Jun tahu hubungan Jin ho dengan Do Bin dan mata Sang jun langsung terbelalak. Young sun tanya apa Sang Jun menghianati Jin ho duluan? Sang Jun, "Oh tidak, apa yang kau katakan?" Young sun bergumam, hubungan pria dan wanita itu sulit tapi mungkin hubungan sesama pria lebih rumit.

Sang Jun sangat terganggu dan ia bahkan menabrak kaca saat akan pulang. Di kantor, Sang jun tanya pada Jin ho bagaimana ia bisa melakukan itu di depan Direktur Choi dan bahkan Chang Ryul? Jin Ho heran bagaimana Sang jun bisa tahu? Sang Jun berkata,"Young sun-unni yang mengatakannya." Jin ho terganggu dengan istilah unni itu, ia minta Sang jun menghentikannya (normalnya cowok harus menyebut cewek yg lbh tua, noona hahaha) Jin ho keluar dan mau menemui Do bin. Sang jun kaget, kau keluar mau kencan?

Jin ho bertemu Do Bin dan mengatakan ia berterima kasih atas kesempatan yang dibuka untuknya tapi..Aku tidak bisa membalas perasaan-mu. Do bin terlihat kecewa, tapi ia mencoba menahan perasaannya. Jin ho berkata ia tahu ini terlihat sepetinya ia memanfaatkan Direktur Choi, tapi ia ingin jujur sekarang daripada memanfaatkan perasaannya. Do bin mengerti tapi ia masih berusaha mengajak Jin ho memancing. Jin Ho menjawab ia akan membalas kebaikan Do Bin dengan mencurahkan segala kemampuannya untuk proyek ini dan ia pergi.


In Hee menyusul Jin Ho dan ia minta ditraktir makan malam. Jin Ho menepati janjinya tapi hanya untuk sopan santun. In Hee mengatakan bahwa Kae in menampar Chang ryul hari itu, ia tanya apa mungkin Kae In menyukai Jin ho. In hee juga berkata dulu ia berharap bisa menjadi Nyonya Choi Do Bin, tapi ternyata ia salah dengan orientasi bossnya. In hee berkata tapi ia tidak pernah merasa bahwa Do bin itu pria, beda dengan Jin Ho. Jin Ho kesal dan tanya mengapa In hee harus membicarakan ini dan ia pergi, tapi In hee tanya lagi, "Apa yang membuatmu pindah ke Sang Go jae? Sangat kebetulan sekali?" Jin Ho tidak menjawab dan ia pergi. In hee menyeringai.

President Han, juga bertemu Kae in. Ia berkata ia menyesal dengan apa yang dilakukan Chang ryul, anaknya. kalau tahu bahwa Kae in adalah putri Prof. Park, maka mereka tidak akan memperlakukan Kae In seperti itu. What? Kae in jelas2 tersinggung mendengarnya.

Kae in pulang dan kesal. Young Sun datang dan berkata semua perabot Kae in yang dijualnya di online-shopnya dibeli pleh Chang Ryul. Kae In semakin kesal.

Jin Ho pulang dan mendengar suara kayu dipotong, Jin Ho masuk ke tempat kerja Kae in dan melihat Kae in berdarah. Jin ho mau membantu, tapi Kae in bergegas ke kamar mandi. Jin Ho berkata, "Kau tahu orang kadang punya kebiasaan aneh yaitu melukai diri mereka sendiri ketika mereka marah." Kae in menjawab, karena aku bodoh, mereka pikir aku gampangan.

Paginya, Kae in bertemu Chang ryul dan dengan dingin tanya mengapa Chang ryul membeli semua perabotnya? Chang ryul membelinya karena perabot itu penting buat Kae in dan Chang ryul akan menyumbangkannya karena ia ingin seperti Kae In. Kae in lalu tanya apa Chang ryul benar2 mau kembali dengannya? Chang Ryul kaget.


Di rumah, Kae in berdiri di atas kepala, agar peredaran darahnya lancar (hebat si Sohn Ye Jin bisa head-stand gini..) Jin Ho melihatnya sampai Kae In selesai dan ia tanya apa sebenarnya yang terjadi. Kae in melihat ke arah Jin ho dan berkata, "Aku akan menuntut balas!!"

Jin Ho berkata Kae in bukan tipe seperti itu, ia bukan pendendam. Kae in berkata ia bisa melakukannya. Jin Ho berkata, Ibuku, orang yang paling kucintai di dunia ini dulu juga berkata akan membalas dendam dan ia tidak pernah melakukannya, karena ibu terlalu sensitif.

Apa kau tahu mengapa aku berteman denganmu? karena kau persis seperti ibuku. Itu berarti kau tidak akan pernah bisa balas dendam.

Kae in frustrasi dan memukulkan kepalanya ke punggung Jin Ho (persis kaya banging head-nya smiley hehe..kalo saja temboknya jadi punggung Jin ho hahaha...) Kae in sampai di rumah dan ia bersumpah seperti Lady Vengeance (dramanya Lee young ae), dibawah asuhan guru Jin Ho, ia akan menuntut balas. Jin ho merasa Kae in sebaiknya meneruskan saja hidupnya.

Kae In menjawab, "Lalu bagaimana dengan mata ganti mata, hidung ganti hidung?" Jin Ho membenarkan, "Itu mata ganti mata..dan gigi ganti gigi." (hahaha..ngutip ayat lagi..Mat 5:38)


Kae In dan Jin Ho berdiri di kamar mandi. Kae in melihat ke arah cermin dan akan mengatakan sesuatu, Jin ho menggodanya, "Kau tidak ingin balas dendam kan? Ayo, dengan percaya diri sekarang!"

Kae in melihat kaca dan berkata, "Aku cantik" hahaha..Kae in terus mengatakan pada dirinya sendiri, kau seksi, kau sempurna, dan Jin Ho tersenyum memandang Kae In.

Keesokannya, Jin Ho menunggu Kae in di luar dan Kae in tampil dengan dandanan keren...Jin Ho sedikit tersipu haha. Jin ho langsung membukakan pintu mobil untuk Kae in. Kae in berkata mengapa kau melakukan ini, ini menjijikkan. Jin Ho mengingatkan Kae in, wanita yang menghargai dirinya sendiri pantas mendapat perlakuan yang baik. Jadi Jin ho berkata, "Masuk, Tuan putri" Kae in menyibakkan rambutnya dan berkata, "Oh baiklah." Jin Ho ketawa geli.

Mereka pergi nonton film, Jin Ho tanya Kae in mau nonton apa. Kae in berkata terserah Jin ho. Jin Ho berkata, kau tidak bisa selalu ikut saja, kau harus punya opini sendiri. Jin Ho kemudian mengusulkan untuk nonton film aksi, Kae in langsung berkata, "Konyol, kita nonton film komedi romantis." Jin Ho tertawa, kau sudah belajar rupanya.

Tiba2 ada yang memanggil Jin Ho. Keduanya berpaling dan melihat...tara...Yoon Eun Hye! eh Eun Soo.

Ketiganya minum kopi dan jus bersama. Jin Ho berkata Eun Soo rupanya cukup terkenal di John Hopskins. Eun Soo berkata jadi kau dengar gosip itu? Kae in tanya mereka beda jurusan tapi bagaimana bisa dekat? Eun Soo menjawab, pada dasarnya mereka hidup di perpustakaan. Jin Ho heran Eun soo sekarang berubah, mau nonton film, dulu ia belajar terus. Eun Soo berkata Jin ho yang lebih beruntung, sekarang ia keluar dengan pacarnya. Eun Soo berkata aku belum punya pacar.

Jin ho berkata Eun Soo sibuk berkencan dengan pasien2-nya. Kae in tersenyum, kalau Eun Soo pasti banyak pria yang akan menyukainya.

Ini mug-nya Coffee Prince :) design by Go Eun Chan

Jin Ho berkata Kae in bukan teman wanitanya (pacar), Kae in membalas, jika bukan teman wanitamu lalu aku ini teman priamu ya? Eun Soo tersenyum. Kae in tanya apa Jin ho waktu di kampus dulu juga suka pilih2 seperti ini? Eun Soo berkata jika wajah Jin Ho tidak seperti itu, ia pasti tidak akan punya pacar. Kae in berkata, iya aku kira juga demikian dan mereka tertawa.

Eun Soo tanya bagaimana mereka bisa kenal, Kae in tersenyum yah, agak susah dijelaskan, waktu itu dia memegang..(pantat) ku, Jin ho langsung mengangkat gelas Kae in, dan menyorongkan-nya ke mulut Kae in, ayo minum, Kae in minum, minum lagi...dan Jin Ho memberi isyarat, jangan berkata apapun.

Eun Soo sedikit terpana, kau bilang tadi pantat..mu?! Eun Soo memutar cangkir kopinya gelisah..dan ternyata itu Coffee Prince haha..Eun Soo berdiri, kalau begitu aku pergi dulu. Jin Ho mengantar Eun Soo. Eun Soo tanya apa Jin Ho ingat, ia pernah berkata jika Jin Ho melarangnya kuliah di LN, maka ia tidak akan berangkat.


Tapi Jin ho tidak melakukannya? Apa Jin Ho menyesalinya? Jin ho berkata ia minta maaf. Eun Soo berkata, ia tidak mau ketemu lagi di bioskop dengan Jin ho jika ia belum punya pacar, kita ketemu lagi 10 th mendatang ya, dan Eun soo pergi tapi ia berpaling dan berkata, Kae in sepertinya adalah orang yang baik. Eun Soo pergi.

Kae in keluar dan berkata mereka tampaknya pernah pacaran ya. Jin ho menjawab, terlepas dari pria atau wanita, Eun Soo adalah orang yang paling membuatku terpesona. Dia adalah orang dengan semangat yang luar biasa untukku. Kae in berkata aku ingin seperti Eun Soo, seseorang dengan semangat yang luar biasa.

Jin Ho dan Kae in duduk di atas melihat pemandangan kota. Jin ho berkata, "Aku menyukaimu." Kae in kaget. Jin Ho mengaku, setelah semua yang ia alami, Kae in selalu membuatnya tersenyum.

Mereka beranjak, tapi sebelum pergi, Kae in meminta Jin ho berhenti dan ia menulis di punggung Jin ho dengan jari, "Di kehidupan mendatang, yang akan, akan datang..kembalilah padaku sebagai pria...yang bisa mencintai wanita."

Paginya, Jin ho memberi pelajaran baru, pria suka dengan wanita yang punya selera humor yang bagus. Kae in senang? benarkah? Kae in percaya diri ia punya bakat disini. Jin Ho berkata, kau tersandung dan jatuh dan merusakkan barang2..itu slapstick bukan humor. Kae in lalu menceritakan lelucon tapi tidak berhasil, Kae in minta Jin ho cerita tapi Jin ho belum dapat ide, dan ia janji akan telp Kae in nanti jika sudah dapat.

Jin Ho tanya pada Sang jun dan Tae Hoon tentang lelucon dan akhirnya ia menelepon Kae in sepanjang hari untuk membuat Kae in tertawa. Sementara itu Kae in pergi ke toko papan kayu dan ia menerima telp dari Chang Ryul yang berkeras ingin datang, Kae in memutuskan untuk balas dendam.

Jin Ho telp Kae in lagi dan menceritakan lelucon, kali ini Kae in tertawa geli, tapi kemudian ia terbentur oleh papan kayu dan ia langsung pingsan. Jin Ho bergegas ke toko kayu dan ia mendapat informasi, Kae in sudah dilarikan ke RS. Tapi ketika Jin ho tiba, justru ia melihat Chang Ryul sudah ada di sana. merawat Kae in. Jin Ho terpaku melihatnya.


Jin Ho masuk dan dengan manis tanya apa Kae in baik2 saja dan ia berkata pada Chang ryul, "Aku akan mulai mencintai wanita ini. Jadi minggir." Jin Ho mendorong Chang Ryul dan ia menggandeng Kae in keluar dari RS, hanya sesampainya di luar ternyata tangan Jin ho kosong...itu cuma imajinasi Jin Ho. aarrrgh..!!

Jin Ho tanya pada perawat bagaimana kondisi Kae in. Perawat tanya apa Jin ho adalah penjaga Kae in, dengan senang hati Jin ho membenarkan, ternyata Kae in tidak apa2. Jin ho pergi. Ia berkata hanya ini yang bisa ia lakukan untuk Kae In.

Chang Ryul mohon untuk merawat Kae in, Kae in berhenti lalu tanya dimana mobil Chang Ryul. Chang Ryul lari mengambil mobilnya dengan gembira dan minta Kae In menunggunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar